Potret kegiatan belajar mengajar pada mata kuliah Content Creator Lanjutan di ruang kelas 2.A1 IISIP Jakarta. (Foto: Muhamad Farhan)

JAKARTA, IISIP – Konten kreator merupakan individu atau kelompok yang menghasilkan dan membagikan sebuah konten dalam berbagai format seperti tulisan, video, gambar, atau audio di berbagai platform digital. Mereka berperan sebagai sumber informasi, hiburan, atau edukasi bagi audiens.

Konten kreator tidak hanya sekadar membuat konten, tetapi juga harus memahami strategi pemasaran digital, algoritma media sosial, serta cara membangun dan mempertahankan audiens.

Awalnya, industri konten kreator di Indonesia masih terbatas pada blog dan forum online. Namun, sejak munculnya platform seperti YouTube, Instagram, dan Facebook, terjadi pergeseran besar dalam cara individu membuat dan mendistribusikan konten. Kemunculan smartphone dengan kamera berkualitas tinggi juga berperan dalam mempercepat pertumbuhan industri ini.

Kampus Tercinta Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP) Jakarta mengadopsi mata kuliah yang dapat dipelajari mahasiswa untuk dapat memahami produksi konten.

Dosen mata kuliah Konten Kreator IISIP Jakarta Auzan Fadhlan mengatakan, mata kuliah ini terbagi menjadi dua kelompok berdasarkan tahapannya, yakni Content Creator Dasar (CCD) dan Content Creator Lanjutan (CCL). Pada mata kuliah CCD, mahasiswa dibekali dengan pengetahuan dasar mengenai pembuatan sebuah konten, mulai dari teknik storytelling, kemudian pengambilan gambar, dan lain-lain.

Berbeda halnya dengan CCL yang membahas lebih mendalam mengenai pembuatan sebuah konten. Di sini, mahasiswa mulai diberikan pengetahuan mengenai bagaimana mereka bisa menargetkan audiens, kemudian dampaknya seperti apa yang bisa diberikan kepada audiens, hingga mereka juga bisa menganalisis perkembangan-perkembangan yang sedang terjadi melalui sebuah konten.

Selama kegiatan pembelajaran di kelas. Auzan juga menerapkan ilmu-ilmunya dengan dua metode yang dirinya gunakan, yakni secara teoritis dan juga praktis, sehingga mahasiswa dapat memahami pembelajaran lebih mendalam tidak hanya berbasis teori namun mendapatkan juga materi dengan cara praktik.

“Dari praktik ini, saya sendiri juga menerapkan selayaknya mereka sudah masuk dalam dunia kerja. Seperti, mereka membuat konten, kemudian mereka bisa membuat planning agar semua projek dapat dihasilkan secara baik, bagus, dan tentunya menarik”, kata Auzan.

Hal ini juga berkaitan dengan kompetensi mahasiswa agar menjadi lulusan profesional. Pengetahuan dan ilmu yang telah didapat selama perkuliahan, kelak dapat berguna ketika memasuki dunia industri Konten Kreator.

“Untuk jenjang karirnya banyak ya. Mereka bisa menjadi seorang konten kreator baik di perusahaan maupun secara pribadi. Bahkan jika mereka bergabung menjadi seorang konten kreator di dunia industri, mereka bisa menjadi Tiktok spesialis, SEO spesialis, kemudian bisa menjadi Instagram spesialis, media sosial spesialis dan itu semua masuk ke dalam ranah seorang konten kreator”, ujarnya. (Muhamad Farhan)