Memiliki visi untuk menghasilkan lulusan yang profesional dalam mengelola berbagai sumber daya, melalui proses perencanaan dan pengorganisasian strategi komunikasi dengan menggunakan media konvensional dan media baru agar tercapai tujuan komunikasi yang informatif, persuasive dan edukatif. Serta, proses perkuliahan ini diharapkan dapat diselesaikan dalam waktu 7 semester (5 semester perkuliahan di kampus dan 2 semester magang industri/praktik kewirausahaan).
Maka untuk itu, kompetensi yang menjadi bekal yaitu kemampuan perencanaan pesan melalui aktivitas pemasaran sosial, merancang kegiatan komunikasi kelompok besar dan kecil, komunikasi politik, audit aktivitas komunikasi sosial, serta dapat mengelola suatu kegiatan komunitas baik untuk kegiatan profit maun non profit. Di sisi lain, harapakan pula punya kemampuan profesional dalam hal: riset komunikasi (termasuk sebagai media sosial analyst), mengelola sistem informasi manajemen, mengelola event organizer, public speaker, consultant komunikasi, baik di lembaga pemerintah dan swasta. Untuk mendukung kemampuan ini, maka tersedia peralatan laboratorium yang mumpuni seperti laboratorium podcast, photography, multimedia, audio, audio visual, dan focus group discussion.
Dalam pelaksanaan perkuliahan, mahasiswa tidak hanya diajarkan keahlian komunikasi melalui sarana media konvensional dan media baru, tapi juga dibekali etika berkomunikasi agar pelaksanaan komunikasi yang dilakukan dan dihasilkan tidak melanggar norma budaya yang ada di Indonesia.
Serta, lulusan Konsentrasi Ilmu Manajemen Komunikasi memiliki kompetensi untuk menguasai etika visual dan film seperti: digital communication, digital marketing komunikasi sosial, content creator, creative video, serta menghasilkan karya komunikasi yang disiarkan melalui berbagai media dan platform.
Uraian di atas, menunjukkan bahwa diharapkan menjadi bekal bagi mereka untuk masuk dalam dunia industri. Baik untuk bekal mereka dalam proses Magang Industri dan kewirausahaan yang mereka harus lakukan di akhir perkuliahan dan bekal di dalam dunia kerja yang mereka jalani.Kolaborasi antara konsentrasi dengan berbagai industri dapat terjalin di bidang produksi konten, perencanaan media, pengelolaan komunitas, dan strategi kampanye. Kolaborasi ini diharapkan dapat membuat gap antara pengetahuan dengan dinamika komunikasi sosial akan semakin kecil.