Inilah Sejarah Ilmu Manajemen Komunikasi, Ternyata Dahulu Namanya Ilmu Penerangan

Inilah sejarah dari Ilmu Manajemen Komunikasi. (Foto: Ist)

JAKARTA, IISIP – Komunikasi yang efektif menjadi kunci utama dalam berbagai aspek kehidupan, baik dalam dunia bisnis, politik, maupun sosial. Untuk mempersiapkan generasi profesional yang mampu mengelola dan menerapkan prinsip komunikasi secara strategis, banyak perguruan tinggi yang menawarkan Konsentrasi Ilmu Manajemen Komunikasi. Salah satunya adalah Konsentrasi Ilmu Manajemen Komunikasi, Fakultas Ilmu Komunikasi di Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP) Jakarta.

Namun tahukah kalian, pada sejarahnya nama manajemen komunikasi dulunya dikenal dengan sebutan Penerangan. Dosen IISIP Jakarta Haryanto menjelaskan, profesi ini memiliki tugas utama dalam menyampaikan informasi dan menjelaskan berbagai kebijakan, kegiatan, atau program dari pihak yang diwakilinya kepada masyarakat, media, atau pihak lain yang berkepentingan.

“Dulu itu namanya Ilmu Penerangan, itu cikal bakalnya. Jadi kalau sekarang ini Manajemen Komunikasi (Mankom) ya dulu itu salah satu profesinya Juru Penerang. Kemudian jaman berkembang, informasi juga harus dikelola, sehingga Juru Penerang tidak lagi cukup maka komunikasi pun atau informasi itu harus dikelola atau berubahlah menjadi Manajemen Komunikasi”, jelas Haryanto.

Pada 1990-an, manajemen komunikasi semakin bertransformasi dengan berkembangnya dunia korporasi dan pentingnya komunikasi dalam membangun citra perusahaan. Public Relations (PR) mulai mendapatkan tempat yang lebih penting dalam organisasi, di mana komunikasi tidak hanya digunakan untuk penyampaian informasi internal, tetapi juga untuk membangun hubungan dengan publik eksternal, seperti konsumen, media, dan komunitas.

Pada masa ini, munculnya konsep komunikasi korporat dan komunikasi pemasaran memperluas cakupan manajemen komunikasi dalam organisasi. Komunikasi tidak hanya berfungsi untuk mendukung operasional internal, tetapi juga untuk membangun hubungan yang positif dengan pemangku kepentingan eksternal. Manajemen komunikasi korporat mencakup berbagai aspek seperti branding, corporate social responsibility (CSR), dan pengelolaan krisis komunikasi.

Memasuki 2000-an hingga sekarang, perkembangan teknologi digital membawa dampak signifikan terhadap manajemen komunikasi. Internet, media sosial, dan platform digital lainnya mengubah cara komunikasi dilakukan, baik di dalam organisasi maupun dengan publik eksternal. Komunikasi terintegrasi menjadi sebuah pendekatan yang sangat relevan, di mana komunikasi dalam organisasi harus diselaraskan antara berbagai saluran dan departemen untuk mencapai konsistensi pesan yang efektif.

Pada era digital ini, perusahaan tidak hanya mengandalkan komunikasi tradisional seperti media cetak, televisi, atau radio, tetapi juga perlu mengelola komunikasi digital melalui media sosial, blog, situs web, dan aplikasi mobile. Digital PR dan komunikasi media sosial menjadi bagian penting dari strategi komunikasi organisasi, di mana perusahaan dapat langsung berinteraksi dengan konsumen dan membangun citra yang lebih personal dan dekat.

Dari seiring berjalannya waktu tersebut, perubahan-perubahan ini sehingga dapat dilakukan oleh banyak khalayak dan tidak hanya sebagai penerima informasi saja. Melainkan dapat ikut serta untuk melakukan hal tersebut.

“Nah perubahan yang dulu publik itu hanya sebagai penerima, sekarang publik juga bisa ikut berpartisipasi”, katanya. (Muhamad Farhan)