Berkat Matkul Produksi Editing dan Isi Media, Mahasiswa Dapat Menerjang Pergeseran Teknologi

Potret kegiatan mahasiswa IISIP Jakarta pada saat melakukan proses siaran. (Foto: IISIP Jakarta)

JAKARTA, IISIP – Penyuntingan berita menjadi salah satu aspek penting dalam jurnalisme yang memiliki peran vital dalam memastikan informasi yang disajikan kepada publik secara akurat, objektif, dan menarik. Seiring dengan perkembangan teknologi, penyuntingan berita kini tidak hanya dilakukan melalui media cetak, radio, atau televisi, tetapi juga melalui media online dan berbagai platform digital yang mendukung format multimedia.

Dalam era digital, jurnalis dan editor berita dihadapkan pada tantangan baru yang membutuhkan keahlian dalam mengelola berbagai jenis konten mulai dari teks, gambar, audio, hingga audio visual. Di era ini juga terdapat perubahan pada proses penyuntingan berita, perubahan tersebut terletak pada tiga hal, yaitu dalam struktur organisasi, keterampilan jurnalis dan editor, dan teknologi yang digunakan dalam proses gatekeeping.

Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP) Jakarta berdiri sebagai institusi pendidikan dan memiliki reputasi dibidang Ilmu Jurnalistik. Tentunya, IISIP Jakarta juga mengikuti perubahan tersebut, pergeseran yang terjadi dalam pengelolaan dan pembuatan isi media ke arah digital. Perubahan tersebut dapat ditangani melalui mata kuliah yang mendukung kesiapan mahasiswa di bidang ini, yakni Produksi dan Editing Isi Media.

Dosen mata kuliah Produksi dan Editing Isi Media IISIP Jakarta Drs. Teguh Tjatur Pramono, M.M. menjelaskan, mata kuliah ini di Kampus Tercinta sudah melalui proses yang panjang. Perubahan-perubahan yang terjadi mengenai seluruh isi media yang mencangkup pada teks, grafis, audio, dan juga audio visual semua dapat diajarkan kepada mahasiswa. Sehingga mahasiswa dapat mengeksplorasi untuk memahami dalam menangani tantangan tersebut.

“Mata kuliah ini juga memperhatikan kaidah-kaidah atau regulasi yang ada di Indonesia sehingga mereka bisa menyajikan sebuah konten yang sesuai dan baik,” jelasnya.

Dalam proses pembelajaran tersebut, mahasiswa juga didukung untuk menggunakan aplikasi-aplikasi yang sesuai. Salah satunya seperti penggunaan yang ada di perangkat komputer maupun secara mobile.

“Umumnya kalau berbicara aplikasi, biasanya ketika kita ingin membuat sebuah teks atau grafis itu dengan menggunakan Adobe Indesign. Akan tetapi dibalik proses ini terdapat kaidah-kaidah serta format yang perlu diperhatikan, sementara untuk penggunaan audio dan audio visual juga banyak aplikasinya, baik instalasi di komputer maupun secara mobile,” katanya.

Meski demikian, hal ini tentu saja tidak perlu untuk diragukan kembali. Sebab, metode pembelajaran yang dipergunakan telah dipersiapkan sedemikian rupa, agar mahasiswa dapat belajar dan bertarung untuk melawan perubahan di era sekarang.

“Mahasiswa bisa memahami bagaimana cara mengelola media. Jadi, mereka sudah berpikir dan sudah tahu bagaimana yang aman untuk perusahaan serta pengguna, prinsipnya kurang lebih seperti itu,” ujarnya. (Muhamad Farhan)