Sejumlah Dosen IISIP Jakarta bersama Guru dan murid SMK Islam YPS melakukan kegiatan foto bersama usai pelaksanaan PKM di sekolah tersebut, Selasa (25/2/2025). (Foto: IISIP Jakarta)
JAKARTA, IISIP – Sejumlah Dosen serta mahasiswa dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Program Studi (Prodi) Ilmu Hubungan Internasional (HI) Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP) Jakarta, melakukan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Islam YPS, Lenteng Agung, Jakarta, Selasa (25/2/2025).
Kegiatan tersebut dimulai pada pukul 09.30 hingga 12.00 WIB. Pelaksanaan PKM pada kali ini dengan mengusung tema “Sosialisasi Nilai dan Identitas ASEAN: Studi Kasus Isu Rohingya”, yang dihadiri segenap murid kelas dua belas dengan jumlah mencapai 49 orang.
Puluhan murid yang mengikuti acara ini, dibekali dengan materi-materi mengenai seputar tema, yang disampaikan secara langsung dari Dosen IISIP Jakarta yakni Oddie Bagus Saputra, S.Sos, M.A, Rachmayani, S.Sos, M.Si, dan M. Ikhwan Hakiki, S.Sos, M.I.Pol. Pada paparan meterinya, Rachmayani membahas tentang Organisasi Internasional, Studi Asia Tenggara Asia Timur, sementara M. Ikhawan Hakiki menjelaskan materi mengenai Hukum Internasional, Keamanan.
PKM yang dilakukan FISIP IISIP Jakarta, juga menjadi salah satu sebuah kegiatan yang berupaya untuk bisa memberikan pemahaman dan edukasi mengenai ASEAN secara umum dan isu pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) secara khusus kepada siswa. Dengan memberikan wawasan serta pemahaman yang luas, sehingga dapat memberikan pandangan kritis yang berbasis nilai dan norma terkait isu tersebut.
Potret Dosen IISIP Jakarta Oddie Bagus Saputra, S.Sos, M.A berbicara di depan murid SMK Islam YPS, pada kegiatan PkM yang diselenggarakan di sekolah tersebut, Selasa (25/2/2025). (Foto: IISIP Jakarta)
Dosen IISIP Jakarta Oddie Bagus Saputra, S.Sos, M.A menjelaskan, pada saat berlangsungnya pelaksanaan PKM, murid-murid SMK Islam YPS juga tidak hanya sekadar mendengarkan materi yang telah disampaikan pembicara. Melainkan, mereka juga melakukan kegiatan seperti bermain game yang dilakukan secara berkelompok dan dikombinasikan berdasarkan materi yang telah dipaparkan, sehingga murid-murid yang mengikuti kegiatan ini dapat melakukan diskusi kelompok untuk melatih pandangan kritisnya.
“Mereka terbagi ke dalam lima kelompok yang berisi sembilan sampai sepuluh siswa. Kelompok ini terdapat negara ASEAN (Indonesia, Malaysia, Thailand, Laos, dan Kamboja. Masing-masing kelompok diminta untuk menyampaikan statement terkait para pengungsi Rohingya di negara mereka masing-masing,” jelasnya.
“Kemudian, masing-masing kelompok negara tersebut menunjuk satu perwakilan juru bicara untuk menyampaikan apa yang telah didiskusikan di depan kelas,” sambungnya.
Sebagai informasi, PKM yang dilakukan di SMK Islam YPS, merupakan kali kedua yang pernah dilakukan IISIP Jakarta. Sebelumnya, pada 15 Juli 2024 lalu Prodi Ilmu Administrasi Bisnis dan Konsentrasi Ilmu Hubungan Masyarakat IISIP Jakarta telah menggelar kegiatan serupa dengan pembahasan mengenai pelatihan digital marketing dan pelatihan pembuatan konten kreatif.(Muhamad Farhan)