Dokumentasi kegiatan presentasi mahasiswa Prodi HI IISIP Jakarta pada saat menjelaskan pelaporan dari hasil magang industri. (Foto: IISIP Jakarta)
JAKARTA, IISIP – Sejumlah mahasiswa Program Studi (Prodi) Ilmu Hubungan Internasional (HI) Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP) Jakarta, melaksanakan presentasi dari hasil laporan kegiatan magang industri di tujuh instansi yang telah bekerja sama dengan IISIP Jakarta, Rabu (12/2/2025). Pemaparan laporan magang ini, juga ditujukan sebagai bentuk evaluasi baik kepada mahasiswa maupun instansi yang terlibat.
Ketua Program Studi Ilmu Hubungan Internasional (HI) IISIP Jakarta Netik Indarwati menjelaskan, dari 47 instansi yang telah bekerja sama dengan Kampus Tercinta, tujuh diantaranya merupakan bagian dari ikatan kerja sama dengan Prodi HI IISIP Jakarta. Instansi tersebut diantaranya terdapat International Criminal Police Organization (Interpol), ECPAT Indonesia, Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI), Serikat Petani Indonesia (SPI), Hubungan Internasional Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang menangani kerja sama internasional, kemudian Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI), dan Climate Reality Project Indonesia salah satu NGO yang bergerak di bidang lingkungan.
Ketua Prodi HI Netik juga memaparkan, dari hasil kinerja mahasiswa IISIP Jakarta yang telah melaksanakan magang industri, banyak sekali dari mereka yang melakukan pekerjaannya dengan hasil yang baik, bahkan terdapat beberapa anak yang diberikan kesempatan untuk bisa lanjut bekerja di tempat tersebut.
“Yang jelas pengalaman kerja itu sudah pasti, sikap disiplin pasti, kemudian komunikasi dan kerja sama itu sudah pasti”, ucap Netik.
Mengenai lingkup kegiatan selama magang industri, Netik pun juga menuturkan, sebagian dari mahasiswa yang melaksanakan magang seperti di Interpol. Mereka turut diajarkan untuk merasakan praktik langsung dilapangan, dengan melakukan advokasi terhadap kasus-kasus Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di luar negeri, sehingga mahasiswa bisa melihat sekaligus praktik untuk menangani korban-korban yang terlibat di dalam kasus tersebut.
“Tentu saja seperti anak-anak yang sedang melakukan magang di SPI, mereka juga melihat serta terjun secara langsung dilapangan, bagaimana mereka harus mensosialisasikan program-program petani, lalu mahasiswa juga diajak untuk melaksanakan pertemuan internasional bersama sakirat tani yang ada di wilayah asia, guna membahas permasalahan-permasalahan yang ada”, sambung Netik.
Adapun dari pelaksanaan presentasi laporan magang industri ini, dapat menjadikan bahan evaluasi dari kedua belah pihak. Sebab, hal tersebut sangat diperlukan untuk melihat perkembangan mahasiswa IISIP Jakarta dalam menjalankan praktiknya di dunia industri.
“Jadi dari hasil presentasi kemarin, kami selalu menanyakan evaluasinya baik kepada mahasiswa maupun mentor-mentor mereka di sana. Bagaimana proses mahasiswa IISIP Jakarta dalam menjalankan tugasnya pada saat ikut kegiatan-kegiatan seperti di lapangan”, tutupnya.(Muhamad Farhan)