Sharing Session 1: Memahami Regulasi dan Kode Etik Content Creator

Muniroh selaku pembicara di kegiatan sharing session sedang memaparkan materi 

kepada mahasiswa IISIP Jakarta. (Foto: Tim Medsos IISIP).

JAKARTA, IISIP – Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP) Jakarta sukses menggelar sharing session yang bertajuk “Memahami Regulasi dan Kode Etik Content Creator” di ruang AVA B IISIP Jakarta, Kamis (24/10/2024). Kegiatan tersebut dilakukan bersama alumni IISIP Jakarta lintas angkatan.

Acara ini dimulai pada pukul 10.55 WIB, yang dihadiri 73 peserta mulai dari Dosen hingga mahasiswa. Kegiatan tersebut juga dibuka oleh pembawa acara Nyala Candrika Tiffani yang merupakan Ketua Program Studi Ilmu Kesejahteraan Sosial IISIP Jakarta. Selain itu, dari rangkaian kegiatan tersebut juga terdapat sambutan dari Pembantu Rektor III, yakni Omar Abidin Gilang.

Lebih lanjut, acara ini juga turut menghadirkan pembicara yang tidak kalah keren, yaitu Muniroh selaku Founder Adrena Media sekaligus alumni IISIP Jakarta. Kegiatan ini juga di moderatori oleh Nurlina Bangun selaku Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi IISIP Jakarta.

Acara tersebut dilaksanakan sebagai tujuan untuk menambah wawasan dan panduan praktis kepada mahasiswa tentang pentingnya memahami dan menerapkan kode etik serta regulasi bagi seorang content creator, sehingga mahasiswa mendapatkan pengetahuan praktis mengenai kode etik dan regulasi dalam membuat content dan sebagai content creator.

Selama memaparkan materi mengenai “Memahami Regulasi dan Kode Etik Content Creator”, Muniroh menjelaskan bahwa menjadi seorang content creator bukan hanya persoalan viral saja, melainkan juga terdapat sebuah tanggung jawab. Sebab, ketika memiliki kebebasan berkreasi, tetapi harus mematuhi aturan seperti UU ITE, hak privasi, dan tidak menyebar hoaks.

“Kalian bisa bebas berkarya, berekspresi, dan bahkan mempengaruhi banyak orang, tetapi pastikan karya kalian tetap dalam koridor yang sesuai dengan hukum dan etika”, jelas Muniroh dalam paparan materinya.

Muniroh juga menegaskan, bahwa seorang content creator bukan hanya untuk mencari para penikmat konten saja, melainkan terdapat hal-hal yang harus bisa diperhatikan agar dapat memberikan sebuah content yang bermanfaat dan memiliki nilai positif.

“Ingat menjadi content creator bukan sekadar mencari views dan likes saja, ini tentang membangun kepercayaan, memberikan nilai positif, dan menciptakan perubahan”, sambungnya.

Tidak hanya itu saja, di akhir sesi para mahasiswa juga diberikan kesempatan untuk melakukan tanya jawab kepada pembicara, dan sesi ini dipandu oleh moderator. Setelah melakukan sesi tersebut, acara pun berakhir pada pukul 12.25 WIB dan dilakukan dengan foto bersama. (Muhamad Farhan)