IISIP Jakarta Gelar Forum Literasi Bersama Ditjen Ketenagalistrikan KESDM Media Indonesia

KEMENTERIAN Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memasukkan program kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB), sebagai salah satu program strategis nasional 2021-2040

“Secara aktif melakukan uji coba pekerjaan konversi KBBMR2 menjadi KBLBBR2. Selain itu dilanjutkan konversi kendaraan operasional KESDM secara bertahap. Tahap pertama direncanakan 100 unit (telah dilakukan launching konversi KBBM ke KBLBB pada 18 Agustus 2021). Memasukkan program KBLBB sebagai salah satu program strategis di Grand Strategy Energy Nasional (GSEN) 2021-2040 bersama DEN dengan target KBLBB sebanyak 13 juta KBLBB roda dua dan 2 juta KBLBB roda empat di 2030,” ujar Inspektur Ketenagalistrikan Ahli Muda Ditjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Andi Hanif ketika memberikan paparan di depan sivitas akademika IISIP Jakarta. Ia membawakan materi Serba-serbi Infrastruktur Pengisian Kendaraan Listrik.

Ajang tersebut merupakan kerja sama IISIP Jakarta bekerja sama dengan Ditjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM bertajuk Forum Literasi Ngopi @iisipjakarta Lebih Dekat Dengan Kendaraan Listrik di Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Dalam siaran persnya, Minggu (12/2), Rektor IISIP Jakarta, Ilham P Hutasuhut, menjelaskan pihaknya berkomitmen turut serta mendukung kebijakan pemerintah untuk terus mensosialisasikan penggunaan KBLBB.

Ilham menuturkan, “Acara ini merupakan tugas final dari empat mahasiswa IISIP Jakarta yang sedang melakukan program magang Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Kami berharap kerja sama antara Ditjen Ketenagalistrikan dengan IISIP Jakara tetap terjalin di masa yang akan datang.”

Sementara itu Dosen IISIP Jakata, Haryanto, dalam paparannya tentang Strategi Komunikasi Publik dalam Percepatan Ekosistem Kendaraan Listrik menjelaskan, “Ada beberapa cara untuk mensosialisasikan kendaraan listrik kepada publik yaitu melalui website, aplikasi mobile, blog resmi perusahaan, serta dengan membuat profile perusahaan di media sosial.”

Haryanto juga menambahkan selain itu dapat juga dilakukan dengan beriklan di media massa seperti televisi dan radio, paid search/google adwords, social media ads (Facebook, Instagram), mobile advertising, sponsored article/post, press release, liputan pers, online reviews dari konsumen, interaksi di media sosial, user generated content, dan word of mouth (WOM).

Dilansir dari Media Indonesia.