Komunikasi Politik IISIP Jakarta: Membangun Pemahaman atas Dinamika Politik Masa Kini

IISIP Jakarta sebagai kampus yang berfokus pada pengembangan Ilmu Sosial dan politik, menghadirkan mata kuliah Komunikasi Politik sebagai salah satu pondasi bagi mahasiswa.

JAKARTA, IISIP –  Pemahaman mendalam tentang komunikasi politik saat ini menjadi kebutuhan yang tak terelakkan bagi mahasiswa. Kampus Tercinta Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jakarta (IISIP Jakarta), sebagai kampus yang berfokus pada pengembangan Ilmu Sosial dan politik, menghadirkan mata kuliah Komunikasi Politik sebagai salah satu pondasi bagi mahasiswa. 

Baca Juga:

“Mahasiswa Mata Kuliah Jurnalistik Multimedia, Praktik di Lab Podcast IISIP Jakarta”

https://share.google/7kQ7qmiVnO5vDlFzY

Mata kuliah ini diampu oleh Drs. Irwan Siregar, M.I.Kom, yang dikenal sebagai dosen dengan pendekatan pengajaran yang aplikatif dan berbasis fenomena aktual. Selaku Dosen IISIP Jakarta, Irwan menjelaskan bahwa Komunikasi Politik merupakan gabungan dari dua disiplin besar yang saling berkaitan, ia menyebut bahwa mata kuliah ini mempelajari hubungan antara pesan komunikasi dan sistem politik dalam berbagai bentuknya.

“Komunikasi Politik terdiri dari Ilmu Komunikasi dan Ilmu Politik. Ilmu Komunikasi membahas tentang kontennya, dan ilmu politik tentang sistem atau aturannya. Fokus kajiannya, apa itu komunikasi politik, Sistemnya, opini, komunikator, pembicaraan, persuasi, media, berita, distribusi opini publik, Belajar tentang Politik, Berpartisipasi dalam Politik, mempengaruhi pemberi suara, hingga mempengaruhi pejabat,” jelas Irwan.

Menurut Irwan, komunikasi politik tidak pernah lepas dari kehidupan manusia. Bahkan, ia menggambarkannya sebagai unsur yang mengalir di dalam nadi pada sistem politik.

“Penting untuk dipahami mahasiswa karena komunikasi politik bersentuhan dengan kehidupan manusia, terus berkembang seiring kemajuan peradaban manusia dan masuk ke ranah organisasi, instansi, lembaga, perusahaan, negara, dan global. Seperti darah yang mengalir di dalam tubuh manusia, komunikasi politik menjadi unsur vital bagi keberlangsungan sistem politik. Jika komunikasi politik tidak berjalan dengan baik, maka sistem politik dalam suatu negara dapat terganggu.” katanya. 

Melalui pemahaman tersebut, mahasiswa diarahkan untuk melihat bagaimana pesan politik, opini publik, kebijakan, hingga perilaku aktor politik saling berinteraksi dalam suatu tatanan sosial.

Baca Juga:

“Mata Kuliah Komunikasi Kelompok IISIP Jakarta Tekankan Pentingnya Dinamika dan Kerja Sama Tim”

https://share.google/QnSWC0Cs5puOgjAoy

Irwan menerapkan metode pengajaran yang memadukan pendekatan teoritis dan praktis. Kelas berlangsung dua arah, dengan penekanan pada diskusi dan analisis fenomena politik kontemporer.

“Metode pengajaran offline dipadu online dua arah, penjelasan dari dosen, pertanyaan dari mahasiswa, presentasi mahasiswa dan diskusi dengan kasus aktual.” tutur Irwan. 

Aktivitas diskusi menjadi ruang bagi mahasiswa untuk menguji teori dan konsep dengan kejadian nyata yang tengah berlangsung. Selain itu, mereka juga didorong untuk mendalami isu politik melalui riset sederhana.

“Mahasiswa dimotivasi untuk menganalisis kasus yang berkembang dengan konsep dan teori yang dipelajari,” ungkapnya.

Baca Juga:

“Mata Kuliah Mengelola Komunitas, Langkah Menuju Dunia Profesional” https://share.google/RXDGme6v7OSl6cDVp

Tidak hanya berguna dalam ruang akademik, menurutnya ilmu komunikasi politik juga memiliki aplikasi luas ketika mahasiswa terjun ke masyarakat dan dunia profesional.

“Ilmu Komunikasi Politik akan sangat bermanfaat bagi lulusan Sarjana khususnya ketika sudah bekerja dan umumnya berada di tengah-tengah masyarakat. Bidang pekerjaan yang paling relevan dengan komunikasi politik adalah menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), pengurus partai politik, bekerja di instansi pemerintah, jurnalis politik, promotor kampanye, pengamat atau komentator politik, hingga aktivis.” ucapnya. 

Menghadapi dunia kerja yang semakin kompetitif, Irwan menekankan pentingnya pemahaman teori dan kemampuan analisis. Keterampilan menulis opini politik, membaca dinamika, serta menganalisis kampanye dan pesan politik menjadi kemampuan kunci bagi mahasiswa. (Muhamad Farhan)