Tiga Program Studi IISIP Jakarta Gelar Seminar Bahas Kecakapan Komunikasi di Dunia Digital

Potret pelaksanaan seminar IISIP Jakarta yang dilaksanakan di ruang AVA-B IISIP Jakarta, Rabu (3/12/2025). Foto: Muhamad Farhan

JAKARTA, IISIP – Tiga Program Studi Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jakarta (IISIP Jakarta), berkolaborasi dalam menggelar seminar dengan tajuk “Kecakapan Komunikasi di Dunia Digital” di ruang AVA-B IISIP Jakarta, Rabu (3/12/2025). Seminar ini banyak dihadiri dari antusias Dosen hingga mahasiswa IISIP Jakarta. 

Baca Juga:

“IISIP Jakarta Kembali Menggelar Sharing Session: Mengasah Cara Berpikir Generasi Digital”

https://share.google/xi2dGB8M5uOW6wddA

Kolaborasi tiga Program studi tersebut terdiri dari Ilmu Komunikasi, Ilmu Administrasi, dan Magister Ilmu Komunikasi IISIP Jakarta. Acara ini telah berlangsung sejak pukul 10.30-13.00 WIB dengan menghadirkan dua pembicara, yakni Direktur Program Studi Magister Ilmu Komunikasi IISIP Jakarta Dr. Asrul M. Mustaqim, M.S., dan Staf Ahli Bidang Ekonomi, Sosial, dan Budaya Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) R. Wijaya Kusumawardhana, S.T., MMIB. Moderator oleh Rohmadtika Dita, S.Sos, M.Si., Ketua Konsentrasi Ilmu Jurnalistik. 

Selama berjalannya seminar, Direktur Program Studi Magister Ilmu Komunikasi IISIP Jakarta Dr. Asrul M. Mustaqim, M.S. menerangkan materi terkait leadership and literasi now. Menurutnya, mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa, saat ini harus bisa menjadi seorang pemimpin. Sebab, setelah lulus menjadi seorang profesional, maka mereka akan menjalani kehidupan yang sebenarnya. 

“Kenapa harus menjadi leadership?, karena ketika bermain di luar, kalian semua akan dituntut menjadi seorang pemimpin. Terutama mahasiswa, ketika lulus dari kampus maka kita harus bisa menjadi pemimpin,” jelas Asrul di hadapan mahasiswa IISIP Jakarta, Rabu (3/12/2025). 

Asrul juga menyebutkan, terdapat empat kemampuan yang bisa menjadi pedoman saat menjadi pemimpin. Pertama, terkait kemampuan cara untuk memelihara rasa ingin tahu, sebagai generasi muda mahasiswa harus memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Kemudian yang kedua adalah kejelasan. 

“Berikutnya terkait managing complexity, kemampuan untuk menavigasi dan mengelola situasi yang rumit, dan kita harus bisa mengatasi ini semua. Sehingga yang terakhir kita harus bisa meningkatkan kapasitas skill kita,” sebutnya.

Potret Staf Ahli Bidang Ekonomi, Sosial, dan Budaya Kementerian Komunikasi dan Digital (KomdigiR) R. Wijaya Kusumawardhana, S.T., MMIB. memaparkan materi mengenai literasi digital kepada peserta seminar di ruang AVA-B, Rabu (3/12/2025). Foto: Muhamad Farhan

Sementara Staf Ahli Bidang Ekonomi, Sosial, dan Budaya Kementerian Komunikasi dan Digital (KomdigiR) R. Wijaya Kusumawardhana, S.T., MMIB. menjelaskan kepada mahasiswa terkait literasi digital. Menurutnya, saat ini dunia digital telah terjadi transformasi, dan pergeseran tersebut menjadi salah satu bentuk kekuatan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan. 

Wijaya juga mengatakan terdapat tiga prinsip dalam digitalisme. Pertama adalah inklusif, dimanapun masyarakat berada semuanya dapat menikmati akses sinyal.

“Kedua adalah memberdayakan. Agar akses sinyal yang sudah diperoleh itu bisa digunakan sebagai nilai tambah, tentunya hal ini dapat dilakukan secara positif dan tidak digunakan untuk membuat hal yang gaduh. Terakhir ialah aman dan berdaulat, di ruang digital ini kita harus merasa aman dari akun-akun atau konten-konten yang mengarahkan kita ke konteks negatif,” katanya. 

Pelaksanaan seminar tersebut juga menarik antusiasme peserta seminar, mulai dari Dosen hingga mahasiswa turut memadati seluruh ruangan AVA-B IISIP Jakarta. 

Menuju akhir sesi acara, kegiatan ini juga memberikan kesempatan kepada peserta seminar untuk melakukan tanya jawab kepada dua pembicara. Sehingga acara tersebut berjalan dengan interaktif. (Muhamad Farhan)