Prodi Ilmu Politik IISIP Jakarta Jalani Asesmen Lapangan Bersama Tim Asesor LAMSPAK

Potret puluhan Dosen IISIP Jakarta, melakukan foto bersama dua asesor LAMSPAK di depan auditorium Kampus Tercinta, Selasa (28/10/2025). Foto: IISIP Jakarta

JAKARTA, IISIP – Program Studi (Prodi) Ilmu Politik Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jakarta (IISIP Jakarta), jalani asesmen lapangan  bersama tim asesor Lembaga Akreditasi Mandiri Sosial, Politik, Administrasi dan Komunikasi (LAMSPAK) di Kampus Tercinta, Selasa (28/10/2025). 

Baca Juga:

“Program Studi Ilmu Komunikasi IISIP Jakarta Jalani Asesmen Lapangan Bersama LAMSPAK”

https://share.google/dgxNBUDgqAv4mEqrJ

Asesmen lapangan yang berlangsung di lingkungan Kampus Tercinta, dihadiri oleh Prof. Ahmad Ali Nurdin, MA., Ph.D. dan dan Dr. Hasanuddin, M.Si selaku tim asesor LAMPSPAK, para pimpinan fakultas, dosen, mahasiswa, dan alumni IISIP Jakarta. 

Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) IISIP Jakarta Dr. Enny Suryanjari, M.Si menjelaskan bahwa dalam pelaksanaan asesmen lapangan ini, pihak kampus IISIP Jakarta khususnya Prodi Ilmu Politik, melakukan beberapa peninjauan bersama pihak asesor mulai dari proses pembelajaran, fasilitas, hingga capaian prestasi mahasiswa.

“Jadi prosesnya itu kita disediakan 73 pertanyaan, mulai dari visi-misi, proses pembelajaran, pengelolaan manajemen, ada penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat, dan penjaminan mutu bagi warga kampus,” jelas Enny.

Dr. Hasanuddin, M.Si salah satu asesor LAMSPAK yang hadir melakukan asesmen lapangan di lingkungan Kampus Tercinta, sedang melakukan prosesi tanya jawab kepada mahasiswa Ilmu Politik IISIP Jakarta. Foto: Muhamad Farhan

Pelaksanaan asesmen lapangan ini berlangsung lima tahun sekali, yang dilakukan secara berkala dari masing-masing Prodi. Sehingga mutu pendidikan IISIP Jakarta dapat terjaga sesuai dengan standar pendidikan tinggi di Indonesia.

Meski kegiatan visitasi sudah terlaksana, selaku Dekan FISIP IISIP Jakarta Enny menyebut pihaknya masih menunggu hasil rembukan pihak LAMSPAK.

“Sementara untuk hasilnya nanti. Kita masih menunggu dari lembaga yang bersangkutan, Karena penilaian yang dari tim asesor ini masih dalam tahapan rembukan oleh lembaga tersebut,” kata Enny.

Enny juga berharap, kegiatan asesmen lapangan ini dapat diperoleh secara maksimal, sesuai dengan Format Evaluasi Diri (EFD). Sehingga nama Prodi Ilmu Politik IISIP Jakarta dapat menyelimuti dampak positif bagi mahasiswa.

Sebelumnya pada Jumat, 19 September 2025, IISIP Jakarta telah menjalani kegiatan serupa. Namun, pelaksanaan asesmen lapangan tersebut dilakukan Prodi Ilmu Komunikasi yang terdiri dari empat konsentrasi seperti Ilmu Jurnalistik, Hubungan Masyarakat, Manajemen Komunikasi, dan Periklanan.

Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM)  IISIP Jakarta Dra. Nurlina Bangun, M.Si. menjelaskan, dalam menghadapi proses akreditasi Prodi Ilmu Komunikasi. Tentunya banyak hal yang telah dipersiapkan untuk memenuhi persyaratan, persiapan ini meliputi pengisian Formulir Evaluasi Diri (FED) yang telah disediakan oleh Lembaga Akreditasi LAMSPAK, hingga data berupa foto, dan dokumen.

“Dalam pengisian FED tersebut diusahakan sebaik mungkin sesuai dengan apa yang diminta” jelas Nurlina.

Proses akreditasi ini juga dilakukan untuk memastikan bahwa Ilmu Komunikasi IISIP Jakarta memiliki kualitas pembelajaran yang sesuai dengan standar akreditasi nasional. Sebab, IISIP Jakarta telah memiliki kurikulum berpedoman pada standar pendidikan yang diatur dalam UU No. 53 Tahun 2023 tentang Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi yang mengintegrasikan standar mutu, akreditasi, dan menggeser beban dari standar yang preskriptif menjadi kerangka yang fleksibel.

“Selain itu kita selalu update kurikulum sesuai dengan adanya perkembangan ilmu, pengetahuan, dan perubahan teknologi,” katanya.

Melalui asesmen lapangan tersebut, pihak asesor LAMSPAK juga diharapkan dapat memberikan masukan konstruktif demi penguatan mutu kelembagaan dan pengembangan konsentrasi. Sejalan dengan visi IISIP Jakarta sebagai kampus sosial politik dan komunikasi yang unggul, kegiatan ini menjadi langkah nyata dalam menjaga kepercayaan masyarakat terhadap dunia pendidikan tinggi. (Muhamad Farhan)