IISIP Jakarta Berkontribusi dalam Diplomacy Talk Webinar Series Bersama Lensa Diplomasi

Dosen HI IISIP Jakarta bersama Lensa Diplomasi akan gelar Diplomacy Talk Webinar Series pada Kamis, 02 Oktober 2025, melalui Zoom Meeting. Foto: Instagram @lensadiplomasi

JAKARTA, IISIP – Dosen Program Studi (Prodi) Ilmu Hubungan Internasional (HI) Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jakarta (IISIP Jakarta) bersama Lensa Diplomasi, akan menggelar Diplomacy Talk Webinar Series yang bertajuk “Diplomasi Indonesia dan Solidaritas Global: Membaca Konflik Palestina-Israel Pasca Serangan Qatar hingga Gelombang Pengakuan Palestina di Sidang Umum PBB”. Kegiatan tersebut dilakukan dalam rangka memperkaya diskursus akademik serta pemahaman publik terhadap isu strategis secara global dan nasional.

Baca Juga:

“BEM IISIP Jakarta Hadiri Talkshow SBMI tentang Buruh Migran Indonesia” https://share.google/s7r7ADPzLDTSNnRXE

Diplomacy Talk Webinar Series akan segera terlaksana pada Kamis, 02 Oktober 2025, yang dimulai pada pukul 13.00 hingga 15.00 WIB. Kegiatan ini nantinya akan dilakukan melalui Zoom Meeting dan dibuka secara umum, sehingga para peserta yang ingin terlibat dalam diskusi, dapat merasakan dari jarak jauh.

Pelaksanaan webinar yang digagas oleh Lensa Diplomasi, turut menghadirkan pembicara dari berbagai Tenaga Pengajar yang berada di Indonesia. Susunan ini diantaranya terdapat Rachmayani Dosen HI dari IISIP Jakarta, lalu Ahmad Mujaddid Fachrurreza dari FISIP Universitas Sriwijaya, serta Fajar Imam Zarkasyi Dosen HI FISIP UNSIKA.

Baca Juga:

“IISIP Jakarta Ikuti Diskusi Bedah Buku Bersama WALHI”

https://share.google/MBelLXZoinQWmdpfg

Diplomacy Talk Webinar Series nantinya juga akan dipandu oleh Irmawan Effendi selaku Dosen HI IISIP Jakarta, yang sekaligus menjadi moderator webinar. Sehingga pelaksanaan diskusi tersebut, dapat berjalan dengan baik dan memiliki arah yang dituju.

Sebagai civitas akademika, Diplomacy Talk Webinar Series ini menjadi ruang intelektual yang penting untuk memperluas wawasan dan memperdalam pemahaman publik terkait dinamika hubungan internasional yang tengah berlangsung, terutama di lingkungan Kampus Tercinta. Melalui forum tersebut, diharapkan mahasiswa tidak hanya hadir sebagai pendengar, tetapi juga turut memberikan pandangan kritis dan membangun dalam proses diskusi. (Muhamad Farhan)