Peran Penting Kebudayaan Dalam Komunikasi Internasional

MEDIA baru sebagai media komunikasi internasional perlu diberikan perlakuan yang khas dan bisa menunjukkan identitas secara cepat.

“Itu sebabnya dalam pembuatan brosur misalnya akan berisi gambar yang menunjukkan ciri khas suatu negara. Ikon di dalamnya menjadi kunci komunikasi penting,” ujar Jessica Marchelli Adipurwo, Personal Assistant of Regional Managing Director Asia & West Africa in Satguru Travel Thailand dalam webinar yang dihelat Fikom IISIP Jakarta, Selasa (14/12).

Jessica memberikan contoh brosur-brosur yang dibuat tim komunikasinya, semua memiliki kekuatan terkait tujuan yang ingin dicapai. Di sisi lain ia menyarankan bagi orang yang akan berkiprah di dunia internasional, harus memahami betul kebudayaan setempat.

“Ada unsur-unsur kebudayaan yang tak boleh diabaikan dan patut menjadi perhatian seperti bahasa, sistem pengetahuan, dan sistem organisasi kemasyarakatan. Bahkan sistem religi ikut menentukan kesuksesan dalam berkomunikasi secara internasional,” ujar Jessica yang membawakan topik Penerapan Budaya Pada Komunikasi Internasional.

Sementara pembicara sebelumnya dosen IISIP Jakarta, Sadakita Br Karo yang membawakan makalah bertajuk Pemetaan Budaya Pada Komunikasi Internasional menyoroti tentang komunikasi internasional dalam perspektif jurnalistik. Menurutnya, arus informasi yang bebas dan terbuka dari negara-negara maju, lebih merugikan negara-negara berkembang.

“Dalam konteks ini arus informasi tak mencerminkan adanya mutul respect antara negara maju dan negara berkembang. Negara maju lebih mendominasi komunikasi internasional,” tuturnya.

Sedangkan Wakil Rektor IISIP Jakarta Asrul M Mustaqim saat membuka acara menggarisbawahi tentang bagaimana peran kebudayaan dalam komunikasi. Menurutnya, penggunaan media apa pun termasuk media baru, ketika akan melakukan pemaknaan pasti akan penyesuaian budaya.

“Para user, partisipan, atau audiens berada tentu akan melakukan penyesuaian budaya dengan tempat di mana mereka tinggal saat ini. Di situlah peran penting kebudayaan,” ujar Asrul. (RO/O-2)